Assalamu'alaikum, wr, wb.
Kali ini saya akan membahas topik psikologi yang terkait
dengan intelegensia, yakni berpikir di luar batasan masalah (think
outside the box).
Sebelum saya mulai tulisan ini, saya ingin Anda mencoba
teka-teki di bawah ini.
Buatlah salinan dari gambar berikut ini, dan hubungkanlah
titik-titik tersebut dengan menggunakan tidak lebih dari empat garis lurus
tanpa mengangkat pensil atau pena yang Anda gunakan. Setiap titik harus
dilewati oleh salah satu garis. Dapatkah Anda melakukannya?
Berpikir di luar kotak adalah cara berpikir di luar batasan masalah
yang ada ataupun cara berpikir dengan menggunakan perspektif yang baru. Yang
dimaksud kotak dalam hal ini adalah perumpamaan pembatasan diri seseorang pada
saat melihat suatu permasalahan. Dalam definisi yang lebih luas, berpikir di
luar kotak dideskripsikan sebagai suatu cara pikir baru di luar kebiasaan dari cara
berpikir yang sebelumnya, cara berpikir yang berbeda dari orang-orang pada
umumnya, cara berpikir kreatif, di luar kemampuan diri
dan kelompok, dan cara berpikir yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh
siapapun sebelumnya. Pada intinya, berpikir di luar kotak berarti berani untuk
berpikir lebih jauh, tidak terfokus hanya pada apa yang dihadapi dan apa yang
biasanya orang pikirkan, tapi untuk bisa berfikir lebih jauh dari kemampuan dan
kebiasaan yang ada dan orang-orang pada umumnya.
Dewasa kini, kita dituntut untuk berpikir secara kreatif
demi menghadapi tantangan-tantangan hidup yang semakin kompleks. Cara lama
tidak selalu dapat menyelesaikan masalah. Oleh karena itu, pemikiran-pemikiran
baru dibutuhkan untuk menghadapinya. Namun, tidak semua orang dapat
melakukannya dikarenakan tingkat intelegensi yang berbeda-beda.
Terkait hal ini, ada istilah yang disebut dengan set
mental, yaitu kecenderungan memecahkan suatu masalah dengan
menggunakan heuristik, strategi, dan peraturan yang terbukti berhasil pada masa
lalu. Set mental membuat proses pembelajaran manusia berjalan dengan efisien
karena kita tidak perlu terus-menerus mencari solusi baru, namun di sisi lain,
set mental akan menyulitkan kita saat masalah yang kita hadapi membutuhkan
wawasan serta metode pemecahan masalah yang orisinal. Hal ini terjadi karena
set mental membuat kita berpegang dengan kaku pada asumsi-asumsi dan pendekatan-pendekatan
kuno, dan menghalangi kita untuk mencoba pendekatan atau solusi yang lebih baik
dan lebih efisien.
Salah satu set mental yang umum adalah kecenderungan untuk
mencari pola pada suatu kejadian. Kecenderungan ini bersifat adaptif karena
kita menjadi terbantu untuk memahami dan mampu mengendalikan beberapa hal dalam
hidup kita, tapi di sisi lainnya, kecenderungan tersebut juga menyebabkan kita
melihat pola-pola yang “bermakna”, walaupun sebenarnya pola-pola tersebut tidak
ada.
Kembali ke teka-teki di awal.
Sebagian
besar orang mengalami kesulitan dalam menjawab permasalahan tersebut karena
memiliki set mental yang menginterpretasikan titik-titik tersebut sebagai
sebuah kotak. Mereka kemudian mengasumsikan mereka tidak dapat membuat garis
melewati batas kotak tersebut. Sekarang, setelah Anda mengetahui hal tersebut,
jika Anda belum berhasil memecahkan teka-teki di atas, Anda dapat mencobanya
lagi.
Pertanyaannya
adalah, bagaimana caranya agar kita dapat berpikir di luar batas masalah?
Menurut wikihow.com, langkah-langkah berikut ini dapat dilakukan.
- Bersiaplah untuk perubahan besar
- Pelajari batas-batas masalah
- Memahami batas-batas masalah yang diberikan
- Pelajari apa yang menghalangi kemampuan Anda untuk berubah
- Menantang asumsi/anggapan orang lain
- Keluarlah dari kegiatan rutin yang membosankan
- Lakukanlah brainstorming
- Berpikir dari sisi lain
- Berliburlah
Melalui
'think outside the box', semoga kita dapat menjadi manusia-manusia kreatif yang
dapat mengubah nasib bangsa ini menjadi lebih baik. Amin.
Sumber:
Buku Psikologi Edisi ke-9 Jilid 2, Carole Wade & Carol Tavris
www.wikipedia.com
www.wikihow.com
Sumber:
Buku Psikologi Edisi ke-9 Jilid 2, Carole Wade & Carol Tavris
www.wikipedia.com
www.wikihow.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar