Senin, 23 Juni 2014

Bentuklah Perilaku Anda

Assalamu'alaikum,wr,wb.

Tulisan ini merupakan pembahasan dari topik psikologi belajar dan kondisioning, khususnya kondisioning operant. Di sini, kondisioning operant diaplikasikan untuk membentuk atau mengubah perilaku seseorang.

Banyak cara yang digunakan untuk membentuk perilaku seseorang, termasuk bagaimana cara memberikan reinforcement (penguatan). Reinforcement ada yang positif maupun negatif.

Sebagaimana yang kita ketahui, perilaku dibentuk oleh kebiasaan. Hal yang sulit adalah bagaimana cara memulai kebiasaan tersebut. Jika kita bersungguh-sungguh, bukan mustahil jika kita berhasil menanamkan kebiasaan itu. Namun, ada pula yang tak mampu melakukannya sendirian. Dengan kata lain, bantuan dari orang-orang terdekat dibutuhkan untuk melatih kebiasaan baru.

            Apakah Anda ingin mengubah kebiasaan seseorang, misalnya keluarga atau teman Anda? Langkah-langkah di bawah ini dapat Anda coba.
  1. Tekankan pada hal yang positif. Kebanyakan orang lebih memperhatikan perilaku yang buruk daripada yang baik dan karenanya melewatkan peluang untuk menggunakan reinforcement. Misalnya, daripada memarahi adik Anda karena begadang sampai jam 12 malam, lebih baik Anda memujinya karena telah belajar sungguh-sungguh.
  2. Tekankan pada peningkatan kecil. Kesalahan yang sering terjadi adalah menunda pemberian reinforcement hingga munculnya perilaku benar-benar sempurna (yang mungkin tidak akan pernah tercapai). Misalnya, jika adik Anda berhasil menaikkan nilai ujiannya dari 65 ke 70, Anda dapat memujinya dengan mengatakan “Bagus! Sedikit lagi kamu bisa dapet 80!”
  3. Tentukan reinforcement yang tepat. Cobalah variasikan reinforcement yang ada. Reinforcement yang sama digunakan terus-menerus akan membosankan. Reinforcement tidak harus berupa benda. Misalnya, mengajak jalan-jalan atau membantu mengerjakan PR.
  4. Telitilah selalu apa yang Anda berikan reinforcement. Sangat mudah memperkuat perilaku yang tidak diharapkan hanya dengan meresponnya. Sebuah alternatif yang dapat dipilih adalah dengan mencoba menjelaskan dengan suara yang tenang bahwa Anda mulai detik ini tidak akan merespon keluhan apapun kecuali keluhan tersebut diberitahukan dengan cara yang baik. Misalnya, jika teman Anda langsung cemberut ketika Anda mengomentari keputusannya untuk tidak mengikuti lomba programming, bisa jadi tindakan Anda malah akan membuatnya terpojok.
  5. Pertimbangkan alasan perilaku seseorang yang tidak diinginkan sebelum mencoba meresponnya. Ketika Anda mengerti alasan perilaku seseorang muncul, mungkin Anda dapat lebih efektif mengatasi masalah yang ada. Misalnya, coba tanyakan mengapa teman Anda tiba-tiba bersikap kurang menyenangkan kepada Anda. Mungkin Anda telah melakukan sesuatu yang tak mengenakkan padanya.
Panduan-panduan ini juga relevan dengan perilaku Anda sendiri. Misalnya Anda ingin membuat diri Anda untuk belajar lebih giat. Berikut ini adalah beberapa strategi perubahan perilaku yang dapat digunakan untuk menambah waktu yang Anda habiskan membaca buku.
  1. Pelajari situasi. Adakah keadaan sekitar yang mencegah Anda belajar? Bila demikian, Anda perlu mengubah lingkungan tempat Anda belajar. Cobalah cari tempat yang nyaman, ceria, dan tenang. Anda tidak hanya akan berkonsentrasi dengan baik, tetapi Anda mungkin akan mempunyai respon-respon emosional yang positif terhadap lingkungan, yang dapat digeneralisasikan terhadap aktivitas belajar.
  2. Tetapkan tujuan yang realistis. Tujuan yang hendak dicapai seharusnya menuntut namun juga dapat dicapai. Bila sebuah tujuan tidak jelas seperti “Saya akan bekerja lebih keras”, Anda tidak tahu perubahan perilaku apa yang dibutuhkan untuk mencapainya atau bagaimana Anda tahu bahwa Anda telah mencapainya (apa arti kata “lebih keras” sesungguhnya?). Bila tujuan Anda terfokus, seperti “Saya akan belajar selama dua jam setiap malam dan bukan satu jam”, atau seperti “Saya akan membaca 25 halaman dan bukan 15”, maka Anda telah menyatakan baik tindakan maupun tujuan yang hendak dicapai (dan penghargaan untuk pencapaian tersebut).
  3. Simpan catatan. Rekam kemajuan Anda, mungkin dengan membuat grafik atau menyimpan catatan harian. Ini akan membuat Anda menjadi lebih jujur, dan kemajuan yang Anda dapat menjadi reinforcement sekunder.
  4. Jangan hukum diri Anda sendiri. Bila Anda tidak belajar sesuai dengan target minggu lalu, jangan menyesalinya terlalu dalam atau menghukum diri Anda dengan mengatakan, “Saya tidak akan pernah menjadi pelajar yang baik” atau “Saya orang yang gagal”. Pikirkan saja apa yang akan Anda lakukan dalam minggu berikutnya.

Semoga tulisan ini dapat membantu Anda dalam mengubah perilaku Anda. Namun, yang perlu diingat, ini hanya berlaku untuk perilaku dan kebiasaan yang baik, bukan sebaliknya.


Sumber: Carole Wade & Carol Tavris, Psikologi Edisi ke-9 Jilid 1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar