Assalamu'alaikum,wr,wb.
Pada postingan psikologi yang keempat ini, saya akan membahas tentang memori, terutama yang berkaitan dengan peristiwa besar yang pernah dialami manusia.
Saya mulai
postingan ini dengan dua kisah yang berbeda dari dua orang mahasiswi semester
4, Maria dan Nisa, seorang dosen psikologi meminta mereka untuk menceritakan
sebuah momen yang paling mereka ingat, dan pengaruhnya terhadap kehidupan
mereka sekarang.
Kisah pertama. Saat
kelas 1 SMA, Maria menyukai seorang cowok di sekolahnya. Tak disangkanya, cowok
itu juga suka padanya dan menyatakan cinta kepada Maria. Sejak saat itu, mereka
berpacaran dan mengalami momen-momen indah, seperti kencan pertama di taman,
merayakan satu tahun jadian, dll.
Namun, setahun
kemudian, Maria mendapati bahwa pacarnya berselingkuh dengan cewek lain. Maria
menudingkan hal tersebut kepada pacarnya, namun sang pacar tak mau mengaku.
Terjadilah pertengkaran di antara mereka yang berujung pada putusnya hubungan
mereka berdua. Sebenarnya, Maria masih menyukainya, namun dia sudah terlanjur sakit
hati akibat perbuatan cowok tersebut.
Saat ini, Maria
masih menyukai cowok itu walaupun dia telah lama putus dengan pacarnya. Dia
masih dapat mengingat dengan baik kenangan manis selama pacaran sekaligus
kenangan buruk saat putus.
Kisah kedua. Ketika SD kelas 5, Nisa meraih rangking 1
umum di sekolahnya. Nisa sangat senang karena untuk yang pertama kalinya dia
meraih peringkat pertama. Sebagai hadiah, kedua orang tuanya mengajaknya
bertamasya ke sebuah theme park yang sangat dia inginkan untuk dikunjungi. Nisa
mecoba berbagai wahana di sana dengan hati riang.
Nisa yang
tengah menaiki bianglala (Ferris Wheel) dengan posisi paling atas keheranan
melihat orang-orang berlari kepanikan. Tiba-tiba, Nisa pun merasakan getaran di
sekitar bianglala. Nisa ketakutan.
Kemudian terdengar suara dari speaker yang memberitahukan bahwa gempa yang
cukup kuat telah terjadi di daerah tersebut. Nisa pun langsung panik, menangis
agar segera diturunkan. Operator bianglala pun segera menurunkan penumpang.
Nisa pun mencari kedua orang tuanya yang telah menunggunya dengan penuh
kepanikan. Mereka pun segera menyelamatkan diri ke tanah lapang. Saat melarikan
diri, sebuah tiang rubuh dan hampir mengenai tubuh Nisa. Nisa pun sangat kaget
dan ketakutan karenanya.
Akibat
peristiwa itu, hingga kini Nisa jadi phobia terhadap theme park, terutama
bianglala. Namun dia juga tak dapat mengelakkan betapa menyenangkannya menjadi
rangking 1 di sekolahnya untuk pertama kali.
Untuk
membuktikan bahwa peristiwa tersebut membekas di benak mereka, sang dosen
menguji mereka. Beliau pun mengatur rencana tanpa mereka ketahui. Pertama, sang
dosen sengaja mempertemukan Maria dengan mantan pacarnya. Kontan ekspresi Maria
berubah, terkejut kemudian getir. Maria pun berkata, “Andai aja saya bisa
melupakan dia, tapi kenangan manis selama kami pacaran bener-bener gak bisa
dilupain!”. Kedua, sang dosen mengajak Nisa pergi ke theme park yang sama.
Ekspresi Nisa langsung kecut. Kemudian sang dosen menunjukkan bianglala pada
Nisa. Nisa langsung gemetaran dan bergerak menjauhi bianglala.
Apa yang dapat
Anda simpulkan dari kedua kisah di atas? Benar, kenangan manis dan kenangan
pahit yang beriringan dalam satu momen: cowok
dan theme park. Baik Maria maupun Nisa mengingat peristiwa
yang mereka alami itu dengan baik.
Baiklah, mari
saya jelaskan hal di atas secara teoritis. Ingatan tentang peristiwa-peristiwa,
seperti halnya di atas, disebut ingatan
episodik. Ingatan episodik
menyimpan informasi dalam bentuk gambaran (bayangan) yang diorganisasikan
berdasarkan pada kapan dan di mana peristiwa-peristiwa terjadi. Ketika dosen bertanya mengenai momen yang
paling mereka ingat, ingatan Maria dan Nisa langsung tertuju pada kedua momen
yang telah diceritakan di atas. Tak salah lagi, ingatan tentang peristiwa itu
tersimpan dalam memori jangka panjang yang
dapat dimunculkan kembali jika dikehendaki. Proses saat mereka memanggil
ingatan mengenai momen tersebut disebut recall
memory. Hal ini pun tampak saat dosen menguji mereka dengan mempertemukan
mereka dengan elemen utama peristiwa itu (cowok dan theme park). Mengapa kedua
peristiwa itu yang pertama kali terbesit di pikiran mereka?
Mengenai proses
penyimpanan informasi ke memori jangka panjang, walaupun ingatan itu bertahan
selamanya, tidak berarti bahwa semua yang pernah
dialami itu akan masuk dan tinggal seluruhnya dalam ingatan. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi daya ingat, yaitu: usia, kondisi fisik, emosi, minat
dan motivasi.
Dalam hal ini, saya
mengklaim bahwa ingatan Maria dan Nisa tentang peristiwa itu dipengaruhi oleh emosi. Dalam kisah pertama, perasaan
bahagia Maria saat jatuh cinta dan pacaran sangat mendominasi kenangan manis
yang dialaminya, sedangkan kenangan pahit dipengaruhi oleh perasaan sedih dan
terluka akibat perbuatan pacarnya. Dalam kisah kedua, Nisa merasakan senang
karena meraih rangking 1 dan mendapat hadiah dari kedua orang tuanya, serta
rasa takut dan trauma akibat gempa dan kecelakaan yang nyaris menimpanya.
Emosi-emosi tersebut menyentuh perasaan keduanya sehingga peristiwa itu terekam
jelas dalam memori mereka dan membekas dalam diri mereka.
Saya akhiri tulisan saya sampai di sini. Saya mohon maaf jika pembaca mendapati kesalahan pada tulisan ini.